30 September 2009

Tenaga dalam dan alat bio energi

Bila kita melihat TV, tentu pernah melihat tayangan iklan yang mempromosikan alat yang dapat menghasilkan energy yang katanya mampu menghasilkan energi setara dengan energi yang dihasilkan oleh seseorang yang memiliki tenaga dalam. Saya sendiri, sebagai orang yang sudah mempelajari tenaga dalam, sangat kagum dan takjub sekali akan kemampuan alat tersebut bila alat tersebut memang benar-benar berfungsi sebagaimana apa yang terlihat dalam iklan. Terus terang, saya sendiri belum melihat langsung dan merasakan kemampuan alat tersebut, apa memang benar kenyataan sesuai dengan isi iklan.

Sejauh yang saya ketahui, tenaga dalam pun juga sama dengan bentuk energi yang lain, yaitu juga berlaku hukum kekekalan energi. Artinya, energi (termasuk tenaga dalam) tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Bila energi tak dapat diciptakan, lalu dari mana seorang praktisi tenaga dalam dapat menghasilkan energi (tenaga dalam). Lebih tepatnya, seorang praktisi tidak menghasilkan energi tetapi ia hanya menyalurkan energi yang telah tersimpan pada tubuhnya kepada orang lain. Kemampuan menyalurkan energi ini tentunya juga bergantung kepada tingkat penguasaan tenaga dalam dan kualitas tenaga dalam yang ia miliki. Melalui latihan pernafasan selama bertahun-tahun, selama itu pula praktisi tenaga dalam menghimpun atau menyerap energi yang berasal dari luar dirinya dan menyimpannya ke dalam tubuhnya. Energi luar tersebut dapat berasal dari udara, bumi, pohon, matahari, bulan, lautan, dan bahkan dari bekas-bekas orang 'sakti' yang sudah meninggal.

Semakin lama berlatih, akan makin banyak dan meningkat kualitas energi yang dapat dihimpun oleh praktisi tenaga dalam. Ada pula cara cepat dan mudah dalam menghimpun energi, yaitu dengan meminta seseorang yang telah memiliki tenaga dalam untuk menyalurkan energinya kepada orang tersebut. Pada kebanyakan perguruan tenaga dalam, penyaluran energi dari guru kepada murid ini sudah lazim dilakukan, terutama kepada murid-murid yang baru masuk. Tujuannya, agar murid lebih cepat dalam menguasai tenaga dalam. Sebagai perbandingan, dengan latihan intensif selama hampir enam bulan mungkin sudah setara dengan energi yang sudah disalurkan guru kepada muridnya, yang hanya berlangsung beberapa menit saja.

Penggunaan tenaga dalam dapat untuk pengobatan. Dalam mengobati pasien, praktisi tenaga dalam tidak hanya menyalurkan energi kepada pasien, tetapi ia juga berusaha menghisap energi negatif yang ada dalam tubuh pasien, kemudian membuangnya ke bumi. Hal ini jelas beda dengan kemampuan alat bio energi, alat tersebut hanya mampu menyinarkan/memancarkan energi ke pasien.

Karenanya, sebagai praktisi tenaga dalam, saya sangat menyangsikan akan keefektifan alat bio energi tersebut. Dengan alasan :

Pertama, alat bio energi tidak mampu menghisap energi negatif. Padahal dalam praktek pengobatan, terlebih dahulu menghisap energi negatif pada diri pasien adalah sangat penting. Penyaluran energi tanpa diawali dengan penghisapan energi negatif justru dapat menyebabkan energi negatif tersebut berpindah/menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Kedua, apa benar alat tersebut mampu menghasilkan energi yang sama dengan energi yang dihasilkan praktisi tenaga dalam. Energi tersebut mungkin saja dapat sama dalam hal frekwensi gelombangnya, tapi bagaimana dengan isinya. Seperti halnya, dua pemancar radio dapat memancarkan gelombang pada frekwensi yang sama namun dengan materi siaran yang berbeda.

Ketiga, saya belum memiliki alat bio energi tersebut. Alangkah baiknya bila ada pembaca blog ini yang sudi meminjami alat tersebut pada saya. Syukur memberikannya secara gratis.

Terakhir, posting saya ini tidak bermaksud merugikan produsen alat bio energi, namun hendaknya dapat menjadikan cambuk untuk menciptakan inovasi baru sehingga akhirnya dapat menciptakan alat bio energi yang benar-benar handal, tidak memiliki kelemahan seperti halnya yang sampaikan di atas.

Semoga bermanfaat postingan saya kali ini. Teliti sebelum membeli adalah kata-kata bijak buat para calon konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar Anda